Halaman

Rabu, 18 September 2013

TANGISAN MATA BUNDA

       

    Dalam senyummu kau sembunyikan letihmu 
Derita siang dan malam menimpamu 
Tak sedikit pu menghentikan langkahmu 
Untuk bisa memberi harapan baru bagiku 

Seonggok cacian selalu menghampirimu 
secerah hinaan tak peduli bagimu 
selalu kau teruskan langkah untuk masa depan ku
mencari harapan baru lagi bagi anakmu

Bukan setumpuk emas yang kau harapkan dalam kesuksesan ku
bukan gulungan uang yang kau minta dalam keberhasilan ku
bukan juga sebatang perunggu dalam kemenangan ku
tapi keinginan hatimu membahagiakan ku

Dan yang selalu kau berkata padaku..
aku menyanyangimu sekarang dan waktu aku tak lagi bersamamu
aku menyangimu anakku dengan ketulusan hatiku...

5 komentar: